Selasa, 22 November 2011

CARA MEMANGGIL STORE PROCEDURE DI SQL SERVER 2000 DENGAN VB 6





Nama       : Muhammad Jufri
NIM           : SIR200935
MK            : Database Server
Dosen      : Jatmiko Indriyanto, S. Kom

      MEMANGGIL STORE PROCEDURE  DI MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

1.    Membuat database dengan Query analyzer
Bukalah query analyzer pada SQL Server 2000 pada menu Tools pilih SQL Query Analyzer. Kemudian ketikan perintah berikut:
CREATE DATABASE DBTOKO

2.    Membuat Tabel BARANG
Perintah untuk membuat table barang yaitu:
CREATE TABLE BARANG
(KODE_BRG NVARCHAR (15),
NAMA_BRG  NVARCHAR (50),
 JMLH_BRG NUMERIC (9),
SATUAN NVARCHAR (20) 
PRIMARY KEY (KODE_BRG))

3.    Memasukkan Data dengan store procedure dan menjalankannya di sql query analyzer
Untuk membuat store procedure memasukkan data yaitu klik kanan pada Store Procedure kemudian klik New Store Procedure. Ketikkan perintah
CREATE PROCEDURE ENTRY @KODE NVARCHAR (15), @NAMA  NVARCHAR (50),@JMLH NUMERIC (9), @SAT NVARCHAR (20) AS
INSERT INTO BARANG (KODE_BRG, NAMA_BRG, JMLH_BRG, SATUAN) VALUES (@KODE, @NAMA, @JMLH, @SAT)
GO
Untuk menjalankan store procedure masukkan perintah berikut ke new SQL Analyzer
EXEC ENTRY 'AN001','CITRA LOTION','80','BOTOL'.
Dimana ENTRY adalah nama Store Procedure.

4.    Menampilkan Data
Buat store procedure TAMPIL dengan perintah seperti di bawah ini:
CREATE PROCEDURE TAMPIL @KODE NVARCHAR (20) AS
SELECT*FROM BARANG WHERE KODE_BRG=@KODE
GO
Jalankan perintah tersebut di SQL Query Analyzer dengan mengetikkan perintah:
EXEC TAMPIL 'AN001'
Dimana TAMPIL adalah nama Store Procedure


MENERAPKAN STORE PROCEDURE DI MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
1.    Sebelum kita membuat form, Klik Project -> Reference -> Microsoft ActiveX Data Objects 2.0 library. Buatlah tampilan form seperti dibawah ini:



Keterangan:
-       TextBox
Text1 untuk kode barang
Text2 untuk nama barang
Text3 untuk jumlah barang
Text4 untuk satuan
-       CommandButton
Command1 untuk menampilkan data
Command2 untuk menyimpan data
Command3 untuk keluar
Command4 untuk ulang

2.    Setelah membuat form seperti di atas, kita masukkan koding yang ada di bawah ini:
‘Untuk mengkosongkan textbox
Private Sub Command4_Click()
Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
Text3.Text = ""
Text4.Text = ""

End Sub

Private Sub Form_Load()
KONEKSI.Open "Provider=MSDASQL.1;Persist Security Info=False;Data Source=ODBARANG;Initial Catalog=DBTOKO"

End Sub

‘Untuk menampilkan data
Private Sub Command1_Click()
  Dim PARAMETER1 As New ADODB.PARAMETER
  Dim COMAND1 As New ADODB.Command
  Dim RS1 As New ADODB.Recordset
  With COMAND1
    .ActiveConnection = KONEKSI
    .CommandType = adCmdStoredProc
    .CommandText = "TAMPIL"
    Set PARAMETER1 = .CreateParameter("KODE_BRG", adVarChar, adParamInput, 20, Text1.Text)
.Parameters.Append PARAMETER1
Set RS1 = .Execute
  End With

  Text2.Text = RS1.Fields("NAMA_BRG")
  Text3.Text = RS1.Fields("JMLH_BRG")
  Text4.Text = RS1.Fields("SATUAN")

End Sub

‘Untuk menginputkan/menyimpan data
Private Sub Command2_Click()
 Dim PARAMETER As New ADODB.PARAMETER
  Dim COMAND As New ADODB.Command
  Dim RS As New ADODB.Recordset
  With COMAND
    .ActiveConnection = KONEKSI
    .CommandType = adCmdStoredProc
    .CommandText = "ENTRY"
    Set PARAMETER = .CreateParameter("KODE_BRG", adVarChar, adParamInput, 20, Text1.Text)
.Parameters.Append PARAMETER
KONEKSI.Execute "ENTRY '" & Text1.Text & "','" & Text2.Text & "','" & Text3.Text & "','" & Text4.Text & "'"
X = MsgBox("DATA TELAH TERSIMPAN", vbInformation, "INFORMASI")
  End With

End Sub


Private Sub Command3_Click()
End
End Sub

3.    Setelah selesai, kita coba untuk menjalankannya dengan  memasukkan / menyimpan data, misalkan seperti gambar di bawah ini:

4.    Kita dapat melihat apakah data tersebut sudah tersimpan atau belum dengan membuka database DBTOKO dengan table BARANG diSQL Server.
5.    Menjalankan untuk menampilkan data, misalkan data yang dicari AN100.Setelah diketikkan di Kode Barang, kemudian klik tombol “MENAMPILKAN DATA”. Maka akan terlihat seperti di bawah ini:

Jumat, 18 November 2011

MENGKONEKSIKAN DATABASE CLIENT DENGAN DATABASE SERVER

Nama : Muhammad Jufri
NIM: SIR200935
Mata Kuliah : Database Server
Dosen: Jatmiko Indriyanto,S.Kom


MENGKONEKSIKAN DATABASE CLIENT DENGAN DATABASE SERVER

Berikut cara mengkoneksikan database client ke database server , dalam praktikum ini menggunakan software Ms. SQL Server dan Visual Basic 6.0 :
1. Koneksikan komputer klien dan komputer server, untuk mempermudah praktikum ini kami menggunakan hotspot untuk menghubungkan 2 laptop yang 1 berfungsi sebagai klien dan yang 1 lagi sebagai server. Cara mengkoneksikan lewat hotspot :



2. Kemudian Windows Explorer > My network place > Entire Network > Microsoft Windows Network > Workgroup > Kemudian pilih salah satu komputer yang terhubung, isikan nama dan password komputer sesuai komputer server, misal : username = SARASWATI password : abcde. Jangan tertukar dengan username dan password database, untuk setting ini gunakan username dan password komputer yang akan dijadikan server.
3. Buatlah ODBC-nya, caranya : control panel > administrative tools > Data Source (ODBC) > add




4. Beri nama ODBC-nya, misalkan namanya : praktek dan untuk kolom server kita pilih nama komputer yang dijadikan server, dalam contoh : SARASWATI-PC


5. Pada connect to SQL Server untuk Login ID dan password, isikan ID dan password database pada komputer server.

6. Pada Change the default database to isikan database yang dimaksud misal DBDokter


7. Lalu kita cek apakah kita sudah terhubung dengan database server atau belum dengan Visual Basic. Kita buat ADODC serta data grid-nya.


8. Lakukan setting untuk ADODC > Connection String > Microsoft OLE DB Provider for SQL Server :
- Pada server name pilih nama komputer server, untuk username dan password isikan dengan nama dan password database server (misal : username=admin, password=abcd).
- Untuk database on the server pilih database yang akan dimunculkan dalam hal ini DBdokter
- Test Connection > OK



9. Lalu pada record source (lihat pada properties Adodc1) lakukanlah setting berikut :



10. Pada Password (lihat pada properties Adodc1) isikan nama dan password database server (misal : username=admin, password=abcd)


11. Untuk setting Datagrid pada data source isikan Adodc1 (Adodc yang telah kita buat tadi) > Run > Inilah hasilnya


semoga bermanfaat...


















Label: Database Server

Senin, 01 Agustus 2011

Algoritma Penjadwalan

Nama: Muhammad Jufri
NIM:SIR200935
Mata Kulaih : Sistem Operasi
Dosen:Jatmiko Indriyanto, S.Kom


Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang akan dilaksanakan dalam suatu sistem. Proses yang belum mendapat jatah alokasi dari CPU akan mengantri di ready queue. Algoritma penjadwalan berfungsi untuk menentukan proses manakah yang ada di ready queue yang akan dieksekusi oleh CPU. Bagian berikut ini akan memberikan ilustrasi beberapa algoritma penjadwalan.

FCFS (First Come First Served)

Algoritma ini merupakan algoritma penjadwalan yang paling sederhana yang digunakan CPU. Dengan menggunakan algoritma ini setiap proses yang berada pada status ready dimasukkan kedalam FIFO queue atau antrian dengan prinsip first in first out, sesuai dengan waktu kedatangannya. Proses yang tiba terlebih dahulu yang akan dieksekusi.
Contoh

Ada tiga buah proses yang datang secara bersamaan yaitu pada 0 ms, P1 memiliki burst time 24 ms, P2 memiliki burst time 3 ms, dan P3 memiliki burst time 3 ms. Hitunglah waiting time rata-rata dan turnaround time( burst time + waiting time) dari ketiga proses tersebut dengan menggunakan algoritma FCFS. Waiting time untuk P1 adalah 0 ms (P1 tidak perlu menunggu), sedangkan untuk P2 adalah sebesar 24 ms (menunggu P1 selesai), dan untuk P3 sebesar 27 ms (menunggu P1 dan P2 selesai).
Gambar 14.1. Gantt Chart Kedatangan Proses
Gantt Chart Kedatangan Proses

Urutan kedatangan adalah P1, P2 , P3; gantt chart untuk urutan ini adalah:

Waiting time rata-ratanya adalah sebesar(0+24+27)/3 = 17ms. Turnaround time untuk P1 sebesar 24 ms, sedangkan untuk P2 sebesar 27 ms (dihitung dari awal kedatangan P2 hingga selesai dieksekusi), untuk P3 sebesar 30 ms. Turnaround time rata-rata untuk ketiga proses tersebut adalah (24+27+30)/3 = 27 ms.

Kelemahan dari algoritma ini:

1. Waiting time rata-ratanya cukup lama.
2. Terjadinya convoy effect, yaitu proses-proses menunggu lama untuk menunggu 1 proses besar yang sedang dieksekusi oleh CPU. Algoritma ini juga menerapkan konsep non-preemptive, yaitu setiap proses yang sedang dieksekusi oleh CPU tidak dapat di-interrupt oleh proses yang lain.

Misalkan proses dibalik sehingga urutan kedatangan adalah P3, P2, P1. Waiting time adalah P1=6; P2=3; P3=0. Average waiting time: (6+3+0)/3=3.

Gambar 1. Gantt Chart Kedatangan Proses Sesudah Urutan Kedatangan Dibalik



SJF (Shortest Job First)

Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini adalah algoritma yang optimal.
Tabel 14.1. Contoh Shortest Job First
Process Arrival Time Burst Time
P1 0.0 7
P2 2.0 4
P3 4.0 1
P4 5.0 4

Contoh: Ada 4 buah proses yang datang berurutan yaitu P1 dengan arrival time pada 0.0 ms dan burst time 7 ms, P2 dengan arrival time pada 2.0 ms dan burst time 4 ms, P3 dengan arrival time pada 4.0 ms dan burst time 1 ms, P4 dengan arrival time pada 5.0 ms dan burst time 4 ms. Hitunglah waiting time rata-rata dan turnaround time dari keempat proses tersebut dengan mengunakan algoritma SJF.

Average waiting time rata-rata untuk ketiga proses tersebut adalah sebesar (0 +6+3+7)/4=4 ms.
Gambar 14.3. Shortest Job First (Non-Preemptive)
Shortest Job First (Non-Preemptive)

Average waiting time rata-rata untuk ketiga prses tersebut adalah sebesar (9+1+0+2)/4=3 ms.

Ada beberapa kekurangan dari algoritma ini yaitu:

1. Susahnya untuk memprediksi burst time proses yang akan dieksekusi selanjutnya.
2. Proses yang mempunyai burst time yang besar akan memiliki waiting time yang besar pula karena yang dieksekusi terlebih dahulu adalah proses dengan burst time yang lebih kecil.

Algoritma ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Preemptive . Jika ada proses yang sedang dieksekusi oleh CPU dan terdapat proses di ready queue dengan burst time yang lebih kecil daripada proses yang sedang dieksekusi tersebut, maka proses yang sedang dieksekusi oleh CPU akan digantikan oleh proses yang berada di ready queue tersebut. Preemptive SJF sering disebut juga Shortest-Remaining- Time-First scheduling.
2. Non-preemptive . CPU tidak memperbolehkan proses yang ada di ready queue untuk menggeser proses yang sedang dieksekusi oleh CPU meskipun proses yang baru tersebut mempunyai burst time yang lebih kecil.

Priority Scheduling

Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing.

Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:

1. Time limit.
2. Memory requirement.
3. Akses file.
4. Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.
5. Tingkat kepentingan proses.

Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non-preemptive. Pada preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di depan queue.

Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking( starvation). Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya.

Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue secara bertahap.

Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing proses yang menunggu dalam queue dinaikkan satu tingkat. Maka, suatu proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya dalam 21 jam 20 menit, proses tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi (semakin kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi).

Round Robin

Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum.

Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan sama saja dengan algoritma first come first served. Jika terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang.

Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time). Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan berjalan seperti algoritma first come first served. Time quantum yang ideal adalah jika 80% dari total proses memiliki CPU burst time yang lebih kecil dari 1 time quantum.

Gambar 14.4. Urutan Kejadian Algoritma Round Robin


Gambar 14.5. Penggunaan Waktu Quantum


Sumber:pioniezez.wordpress.com/category/it/sistem-operasi/

Clustering

Nama: Muhammad Jufri
NIM:SIR200935
Mata Kuliah: AOK
Dosen: Nahar Mardiyantoro. M.Kom

Clustering adalah teknik atau metode menghubungkan beberapa komputer dan menjadikannya bertindak seperti sebuah mesin.

Teknologi cluster ini dibutuhkan untuk mengikat beberapa server agar menjadi suatu server tunggal yang melakukan pekerjaan besar. Dari sisi pengguna mereka tak merasa, bahwa beban kerja yang diberikannya atau sumber daya komputasi yang dibutuhkannya telah dibagi kepada mesin fisik yang berbeda.

Beowulf Clusters

Konsep Beowulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang sangat sederhana untuk ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100 MHz, ethernet 10baseT (Sterling et al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja yang cukup menjanjikan. Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix, sehingga kemampuannya menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam pengembangannya Beowulf telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari Linux pada umumnya. Dari sisi pemrograman Beowulf memanfaatkan library Parallel Virtual Machine (PVM) untuk menyusun aplikasinya. Sebagian besar aplikasi yang dijalankan pada model Beowulf ini memang aplikasi jenis komputasi matematis.
a. sederhana dan mudah dikonfigurasi
b. biaya rendah
c. jaringan

o komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnnya dengan jaringan ethernet tersendiri.
o Menghubungkan ke jaringan eksternal melalui single gateway


d. konfigurasi

o Dengan COTS – Commodity-off-the-shelf components menjadikan komputer kinerja tinggi namun biaya yang rendah.
o Komputr di hubungkan dalam sebuah konektor
o Menggunakan model Either shared-disk atau shared-nothing model

Model cluster Beowulf [ www.beowulf.org ] dapat digolongkan antara model Massively Parallel Processor (MPP) seperti nCube, CM5, Convex SPP; Cray T3D dan model Network of Workstations (NOWs). Model MPP biasanya lebih besar, dan memiliki latency interconnect network (waktu tenggang untuk melakukan interkoneksi jaringan) yang lebih rendah daripada Beowulf. Programmer harus selalu memperhatikan tentang lokalitas, load balancing, granularitas dan communication overhead untuk mencapai kinerja terbaik. Bahkan pada model shared memory programer masih mengembangkan program dengan gaya message passing. Program yang tak membutuhkan komputasi dan komunikasi yang 'rumit' biasanya dapat diubah dan dijalankan secara efektif pada cluster Beowulf.

Extreme Linux [ www.extremelinux.org ] , distribusi Linux Beowulf

Pemrograman NOW biasanya berusaha memanfaatkan siklus yang menganggur dari peralatan workstation pada suatu laboratorium atau suatu kampus. Memprogram di lingkungan ini membutuhkan algoritma yang benar-benar toleran terhadap permasalahan load balancing dan latensi komunicasi yang besar. Program yang berjalan pada suatu model NOW akan berjalan sama atau lebih baik pada suatu sistem cluster.

Suatu komputer cluster klas Beowulf berbeda dari suatu NOW pada beberapa hal. Node pada suatu kluster dikhususkan hanya untuk kluster. Hal ini memudahkan permasalahan penyeimbangan kerja (load balancing), sebab kinerja setiap masing-masing node tidak lagi dipengaruhi faktor eksternal. Juga karena interkoneksi jaringan diisolasi dari jaringan eksternal, maka beban jaringan ditentukan hanya oleh aplikasi yang berjalan pada kluster. Hal ini jelas mempermudah masalah yang berkaitan dengan latensi yang tak dapat diprediksikan dalam model NOW. Seluruh node pada cluster dalam wewenang administratif kluster, sebagai contoh interkoneksi jaringan pada kluster tidak terlihat dari luar sehingga otentikasi yang dibutuhkan antar proses hanyalah untuk kebutuhan integritas sistem.

Pada suatu sistem NOW, harus diperhatikan pula mengenai sekuriti jaringan. Contoh lainnya adalah softaware pada Beowulf yang memberikan global process ID. Hal ini memungkinkan suatu mekanisme bagi suatu proses pada suatu node mengirim sinyal kepada suatu proses di node lainnya, semuanya dalam suatu domain pengguna, hal ini tidak dimungkinkan pada model NOW. Perbedaan terakhir parameter sistem operasi diatur agar menaikkan kinerja. Sebagai contoh suatu workstation sebaiknya diset agar memberikan perasaan interaksi yang terbaik misal respon yang seketika, buffer yang pendek dan sebagainya, tetapi pada suatu node pada cluster dapat di-tune untuk memberikan keluaran yang lebih baik untuk job yang besar, sebab mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan pengguna.

Konsep Beowulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang sangat sederhana untuk ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100 MHz, ethernet 10baseT (Sterling et al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja yang cukup menjanjikan. Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix, sehingga kemampuannya menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam pengembangannya Beowulf telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari Linux pada umumnya.

Dari sisi pemrograman Beowulf memanfaatkan library Parallel Virtual Machine (PVM) untuk menyusun aplikasinya. Sebagian besar aplikasi yang dijalankan pada model Beowulf ini memang aplikasi jenis komputasi matematis.

Selasa, 19 Juli 2011

Rangkuman Materi AOK

Nama :Muhammad Jufri
NIM : SIR200935
Mata Kuliah :AOK
Dosen : Nahar Mardiyantoro, M.Kom

Rangkuman Materi

Pertemuan Pertama
Mengapa kita perlu mempelajari AOK? Alasannya ada 3 yaitu:
1. Apakah computer yang kita gunakan cukup untuk menjalankan suatu program?
2. Apakah computer yang kita gunakan sesuai dengan anggaran yang kita miliki?
3. Apakah computer kita masih up to date untuk jangka waktu tertentu?

Pertemuan Kedua
Evolusi Komputer
Sejarah perkembagan computer
Berdasarkan teknologinya computer di dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:
Teknologi pertama yang menggunakan tabung vacuum sebagai pengolahnya.
Teknologi kedua sudah menggunakan transistor sebagai komponen utamanya.
Teknologi ketiga menggunakan transistor yang sudah digabung menjadi sebuah komponen kecil yang disebut “chip”
Teknologi keempat atau yang sekarang digunakan adalah teknologi LSI( Large Scale Integration) yang menggabungkan banyak chip bahkan berjuta-juta chip menjadi sebuah satu kesatuan.

Materi Ketiga (Manajemen Sistem Input Output.
Ada 3 kategori yang dibahas dalam bab ini yaitu:
1. User Interface Device
2. Mass Storage Device
3. Getways and Networks
Kemudian ada dua teknik dalam I/O yaitu:
Teknik Terogram yaitu CPU mengunggu ada inputan data dari I/O port atau tidak. Jika ada ada maka data tersebut diproses, jika tidak ada maka CPU menuggu terus sampai ada data yang akan diolah.
Teknik Tidak Terprogram( Interput Driven) yaitu CPU memproses data yang ada kemudian jika ada interupsi maka CPU akan mengerjakan proses yang diinterupsi terlebih dahulu sampai selesai. Setelah selesai memproses data yang diinterupsi maka CPU mengolah lagi data sebelum proses diinterupsi.

Materi Keempat Format Data
Ada beberapa bentuk format data yang dikenali oleh komputer.
bentuk format untuk gamabar yaitu GIF,JPEG, JPG, PNG,bmp dan lain-lain.
bentuk format data untuk suara misalnya amr,wav,midi,mp3 dan lain-lain.
bentuk format data untuk video misalnya MP4,FLV,3GP,MPEG,dan lain-lain.


Materi Kelima adalah Memory Internal
Ada beberapa karakteristik memory yaitu Lokasi, Kapasitas, Unit Transfer, Metode Akses, Kinerja, Jenis Fisik, Sifat Fisik, serta Organisasi.
Berdasarkan lokasi, memory digolongkan menjadi tiga bagian yaitu: CPU(register), internal (main memory), serta eksternal (secondary memory).
Berdasarkan kapasitas terdiri dari word dan banyaknya words.
Berdasarkan satuan transfer terdiri dari internal, eksternal dan addressable unit
Berdasarkan metode akses terdiri dari sekuensia, direct, random dan associative
Berdasarkan jenis fisik terdiri dari semi konduktor, magnetic, optical dan lain-lain seperti bubble dan hologram.

Materi Keenam Siklus instruksi


Fetch the Instruction
Increment the Program Counter
Decode the Instruction
Fetch the Operands
Perform the Operation
Store the Results
Repeat Forever

Materi Ketujuh Langkah-langkah pengeksekusian sebuah perintah oleh CPU (Processor)
Berikut adalah langkah-langkah dalam pengeksekusian sebuah perintah,
1.Program Counter membangkitkan sebuah nilai
2.Nilai itu dibawa oleh control unit menuju alamat yang dibangkitkan oleh Program Counter
3.Control unit mengambil data dari alamat yang dituju kemudian membawanya ke instruction register
4.IR mendekodekan perintah yang dambil jika ada proses aritmatik maka akan dibawa ke ALU dan Control Unit menunggu sampai proses selesai.
5.Setelah data selesai diproses, maka data dikembalikan ke RAM dan CU mengambil nilai lagi dari Program Counter dan mengulangi langkah-langkah di atas.

Materi Kedelapan RISC dan CISC
RISC (Reduce Instruction Set Computing )yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesai berarti komputasi kumpulan instruksi yang disederhanakan merupakan sebuah arsitektur computer modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana.

CISC (Complex Instruction set Computing) atau dalam bahasa Indonesia berarti kumpulan instruksi komputasi yang kompleks. Adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa opersi tingkat rendah, seperti pengambilan memory, operasi aritmatika, dan penyimpanan ke dalam memory semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi.

Dengan kata lain, jika RISC lebih mengutamakan pada pengurangan instruksi dalam hal ini instruksi-instruksi yang besar digabung dan disederhanakan menjadi instruksi yang lebih simple dengan sebuah software sedangkan CISC cenderung memiliki hardware yang banyak karena instruksi yang sederhana itu di tanamkan pada masing-masing komponen untuk menjalankan sebuah program eksekusi.

tugas AOK prakterk Benchmarking

Bechmark adalah Teknik pengetesan terbatas yaitu suatu program atau pekerjaan yang melakukan perbandingan kemampuan dari berbagai kerja dari beberapa peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pada produk yang baru. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan produk-produk software maupun hardware dengan test yang sama.

Pada pengetesan kali ini saya menggunakan software SiSoftware Sandra. Adapun hardware yang saya benchmark adalah prosessor untuk leptop beyond.







Jumat, 10 Juni 2011

Tugas Perbedaan OS Windows dengn Mac OS

Nama: Muhammad Jufri
NIM: SIR200935
Nama Dosen: Jatmiko Indriyanto, S.Kom
Mata Kuliah: Sistem Operasi


1. 10 perbedaan antara OS Windows dengan Mac OS
- WIndows punya lebih banyak virus dibanding Mac.
- Mac OS merupakan OS bawaan Apple sedangkan OS Windows bukan bawaan
- Mac menggunakan Dock, Windows menggunakan start menu dan taskbar.
- Software di Windows lebih banyak dibanding Mac, walau sekarang perbedaaannya
semakin sedikit.
- Main game paling enak di Windows, walalu beberapa produsen sudah support
juga ke Mac.
- Software di Mac lebih bersifat khusus seperti editing video dan grafis
- Windows lebih banyak butuh perawatan dibanding Mac OS
- Windows lebih mudah untuk mengalami masalah dibanding Mac OS.
- Sistem Operasi Windows lebih mahal dibanding Mac OS.
- Mac OS tidak sulit dalam hal aktivasi, sedang windows sangat ribet (mungkin karena banyaknya pembajakan)
Sumber: http://ifcom.blogspot.com/2010

2.Kelebihan-kelebihan Mac OS
Beberapa kelebihan yg di miliki oleh Mac OS :
1).Mac OS Tidak mudah terkena virus.
2).High Performance atau memiliki kualitas tampilan yang tinggi.
3).User-friendly (mudah digunakan user)
Sumber: http://www.veecaem.co.cc/2010

3. Kekurangan-kekurangan Mac OS
1). Mac tidak bisa dirakit sendiri karena Apple sudah tidak memberi license untuk
perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS
2). Software di Mac OS tidak begitu lengkap
3). Biayanya Mahal
4). Hanya berguna untuk graphic designer
5). Tidak dapat digunakan dalam waktu bersamaan
6). Softwarenya tidak lengkap dan tidak cocok bermain game karena tampilannya
kurang bagus
Sumber: http://www.veecaem.co.cc/2010

4. Versi-versi Mac OS dari dulu hingga sekarang
- Mac OS X Version 10.0: "Cheetah"
- Mac OS X Version 10.1: "Puma"
- Mac OS X Version 10.2: "Jaguar"
- Mac OS X Version 10.3: "Panther"
- Mac OS X Version 10.4: "Tiger"
- Mac OS X Version 10.5: "Leopard"
- Mac OS X Version 10.6: "Snow Leopard"
sumber: http://hadiwidianto.blogspot.com/2010